Share |

Tuesday, March 30, 2010

10 Ciri Pecandu Jejaring Sosial Apa kita ada di dalamnya..??

Internet saat ini sepertinya sudah tak bisa lagi dipisahkan dengan geliat situs jejaring sosial. Bahkan bagi beberapa orang sudah ada yang merasa kecanduan dengan Facebook cs.

Sehingga jika dalam sehari tidak singgah ke situs-situs tersebut, rasanya ada yang kurang bagi mereka ketika melewati hari.

Lalu bagaimana dengan Anda? Apakah juga bisa disebut sebagai pecandu jejaring sosial? Simak 10 ciri-cirinya menurut lembaga analis Retrevo Gadgetology yang dikutip detikINET dari PC World, Senin (29/3/2010).

1. Anda berbicara atau mengirim pesan hanya 140 karakter atau kurang dari itu. Ini mencerminkan bahwa pola pikir Anda sudah sangat meresap dengan Twitter yang hanya memperbolehkan mengirim 140 karakter di setiap pesan yang dikirim.

2. Anda seringkali iseng untuk mencolek alias 'poke' teman atau rekan kerja meski sekadar hanya untuk pergi ke toilet.

3. Ketika ditanya oleh seseorang, "Bagaimana akhir pekanmu?". Di pikiran Anda yang pertama kali muncul adalah "Duh, aku lupa untuk mengupdate status di Facebook dan Twitter".

4. Kerap kali memposting link tentang keberhasilan memainkan game di Facebook. Misalnya: 'Sukses naik ke level 932 Mafia Wars". Sementara di Twitter, dalam 24 jam langsung mem-follow ribuan account sekaligus.

5. Anda menilai bahwa diri berhasil dan berharga dengan mengukur dari seberapa sering Anda me-retweed.

6. Ketika koneksi internet terhambat, Anda tak sabar untuk terus menerus me-refresh halaman jejaring sosial yang ingin dibuka.

7. Mengganggap bahwa dengan menambah satu orang follower sangat begitu berarti, seperti mencetak skor dalam sebuah pertandingan olahraga.

8. Mengecek atau mengupdate status di Facebook dan Twitter sebelum tidur.

9. Selalu wara-wiri di jejaring sosial sedikitnya satu kali sehari.

10. Ketika ingin bersantap alias makan pun tak bisa menahan diri untuk tetap aktif ke situs jejaring sosial


Ketanggungan FB Community : Internetan Sehat dan Aman
http://www.facebook.com/group.php?gid=81542669329


Friday, March 12, 2010

DO'A, HARAPAN dan OPTIMISME di JALAN ALLAH :

Ya Rahman, Ya Rahim



karuniakan aku dengan  dari MU
agar aku dapat mencintai
seseoarang dari hambaMU
dengan terus terang
dan diapun demikian


agar kami dapat saling memahami
satu sama lain..
saling percaya
saling menghargai


anugrahkan pada kami…
keberanian untuk saling mengungkapkan
apa yang ada di hati kami
baik itu cinta  sayang….
kesal…marah….  kesedihan….
apapun itu…………….
biasakanlah kami ya Allah

karena kami yakin….
bahwa Engkau telah menyatukan
hati-hati kami…..
dengan cintaMU
tanpa lekang di makan usia
dengan cinta yang bersahaja…
Ya Allah……
karena kami yakin
cinta yang hakiki hanya untuk MU

Amin

Thursday, March 11, 2010

Kenapa ENGGAN BELAJAR BAHASA ARAB ...???

Betapa banyak kaum muslimin yang lebih ridha menyisihkan waktunya, menghabiskan uangnya untuk kursus, membeli buku nya, mengikuti tes-tes nya untuk bahasa inggris tetapi di saat yang sama tak ada waktu, tak punya uang, tak ada buku, tak ada tempat belajar yang dekat, sudah terlalu tua, untuk bahasa arab. Layakkah kita memperlakukan dunia kita begitu istimewa dan melupakan bagian akhirat kita?

Allah Subhanhu wa ta’ala berfirman:
“Sesungguhnya Kami menurunkan al-Qur’an dengan berbahasa Arab, agar kamu memahaminya.” [Yusuf: 2] Dia juga berfirman,
“Sesungguhnya Kami menjadikan al-Qur’an dalam bahasa Arab supaya kamu memahami(nya).”
[Zukhruf: 3]

Al Qur’an diturunkan dalam bahasa Arab, maka untuk memahaminya tentu diperlukan kemampuan bahasa Arab. Dalam hal ini, mempelajari bahasa Arab adalah sesuatu yang sudah tidak bisa ditawar-tawar lagi karena tidak mungkin kita bisa memahami al-Qur’an dengan baik tanpa pemahaman bahasa Arab yang baik pula. Itu sebabnya Umar bin Khaththab radhiallahu ‘anhu berkata, “Pelajarilah bahasa arab, sesungguhnya ia bagian dari agama kalian.” (Iqitdha

'Umar radhiallahu ‘anhu juga mengingatkan para sahabatnya yang bergaul bersama orang asing untuk tidak melalaikan bahasa arab. Ia menulis surat kepada Abu Musa al-Asy’ari, “Adapun setelah itu, pelajarilah Sunnah dan pelajarilah bahasa arab, i’rablah al-Qur’an karena dia (al-Qur’an) dari Arab.” (Iqtidho, Ibnu Taimiyah, dikutip dari majalah Al-Furqon)

Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah rahimahullah berkata, “Bahasa arab itu termasuk bagian dari agama, sedangkan mempelajarinya adalah wajib, karena memahami Al-Quran dan As-Sunnah itu wajib. Tidaklah seseorang bisa memahami keduanya kecuali dengan bahasa arab. Dan tidaklah kewajiban itu sempurna kecuali dengannya (mempalajari bahasa arab), maka ia (mempelajari bahasa arab) menjadi wajib. Mempelajari bahasa arab, diantaranya ada yang fardhu ‘ain, dan adakalanya fardhu kifayah.” (Iqtidho, Ibnu Taimiyah 1/527 dikutip dari majalah Al-Furqon)


Imam Syafi’i rohimahulloh berkata, “Manusia tidaklah menjadi bodoh dan berselisih kecuali ketika meninggalkan bahasa Arab dan cenderung kepada bahasa Aristoteles (bahasa orang barat).” [Siyaru A’lamin Nubala, 10/74]

Ada riwayat yang menyatakan bahwa Rasulullah bersabda:
“Cintailah bahasa Arab karena tiga hal; Karena aku adalah orang Arab, Al-Qur’an itu berbahasa Arab dan ucapan penduduk sorga adalah Bahasa Arab”. (HR. Hakim, Thabarani dan Baihaqi)

Kalau hadits ini bisa dijadikan sandaran, maka benar adanya bahwa bahasa yang akan digunakan di sorga nanti adalah Bahasa Arab. Namun banyak para Ahli Hadits yang menilai hadits ini dha’if bahkan sampai ke tingkat hadits Maudhu’ (palsu) karena ada perawi hadits ini yang dianggap lemah dan bahkan pembohong. Imam Dzahabi menyebutkan dalam ringkasan kitab al-Mustadrak : Saya kira hadits ini lemah”. Ibnu Al-Jauzi menyebutkan hadits ini dalam kita al-Maudhu’at (kumpulan hadits-hadits palsu)

Namun demikian Bahasa Arab adalah Bahasa termulia karena dia adalah Bahasa Al-Qur’anul Karim, Bahasa yang digunakan untuk kitab termulia.
Sebagai penutup, perhatikanlah perkataan Allah berikut:
“Sesungguhnya Kami mudahkan al-Qur’an dengan bahasamu supaya mereka mendapat pelajaran.” [Ad-Dukhon: 58]

*disarikan dari berbagai sumber
dikutip dari : arabic.web.id

Wednesday, March 10, 2010

"VALLEY OF THE WOLVES: PALESTINE"

Film Terbaru Turki Siap Bikin Gempar Israel

Televisi dan perusahaan film Turki kembali merilis film baru berjudul "Valley of the Wolves: Palestine". Film yang akan dirilis pada bulan November mendatang ini kemungkinan akan kembali memicu ketegangan Turki-Israel. Film yang mengambil lokasi di Tepi Barat, Gaza dan Yerusalem Timur ini merupakan film termahal di Turki karena pembuatannya menelan biaya lebih dari 10 juta dollar. Film ini akan membeberkan wajah asli Israel yang menjajah dan menindas rakyat Palestina. Perusahaan yang memproduksi film tersebut, sebelumnya juga memicu kemarahan Israel dan AS atas film berjudul "Valley of the Wolves:Iraq". yang menggambarkan kebengisan tentara-tentara AS di di Irak. Film ini meraup sukses besar, ditonton oleh lebih dari 4,2 juta orang di Turki, meski film itu dinilai anti-Amerika dan anti-Semit. "Setelah Irak, kami memutuskan untuk membuat serial baru Polat yang mengungkap skandal dalam sejarah dunia," kata penulis skenario, Bahadr Ozdener. Polat atau Polat Alemdar adalah nama tokoh sentral dalam film serial baru itu yang berperan sebagai agen mata-mata. Anak-anak muda Turki kini sedang mengidolakan tokoh Polat yang mereka sebut sebagai "James Bond"nya Turki. Ozdener mengatakan, di film terbarunya ia ingin mengungkap sejarah apa sebenarnya yang terjadi di Palestina. Ia memandang konflik di Palestina sebagai "contoh yang tepat dari target-target kaum imperialis." Orhan Tekelioglu, seorang akademisi yang sudah menulis resesi film "The Valley of the Volves: Palestine" menyatakan, film itu menjadi film alternatif yang menceritakan apa yang sedang terjadi saat ini. "Film itu dengan simpel ingin mengatakan bahwa Turki kini sedang dibawah tekanan dua kekuatan asing, yang pertama AS, yang kedua Israel," tulis Orhan. (ln/Ynet)

KOMPAS.com



Bagikan
Share/Bookmark

Islamic Wallpaper


Bagikan
Share/Bookmark
Share |